Pangeran Harry, Hidup di Sepatu sang Istri Membantunya Sadari Bias yang Terjadi

Rabu, 28 Oktober 2020 - 16:33 WIB
loading...
Pangeran Harry, Hidup...
Pangeran Harry dan sang istri, Meghan Markle. Foto/WireImage/Karwai Tang
A A A
JAKARTA - Kabar berita tentang Pangeran Harry dan sang istri Meghan Markle tidak pernah ada habisnya. Setelah memutuskan hengkang dari kerajaan Inggris, Pangeran Harry baru-baru ini membuat pernyataan yang cukup menyedot perhatian.

Pangeran Harry mengaku, hidup di “sepatu” sang istri membuatnya sadar akan kondisi bias yang dialaminya.

“Bias yang tidak disadari, dari pemahaman saya, seperti pendidikan dan pola asuh yang saya miliki, tapi saya benar-benar tidak tahu apa itu,” ungkap Duke of Sussex itu kepada aktivis Patrick Hutchison melalui video call, seperti dilansir British GQ, belum lama ini.

( )

Harry, yang berada di urutan keenam pewaris tahta, mengaku semakin sadar akan masalah rasisme, terutama setelah menikahi Markle yang juga berstatus sebagai birasial.

“Saya tidak tahu itu ada. Dan kemudian, meskipun menyedihkan, butuh waktu bertahun-tahun untuk menyadarinya, terutama kemudian hidup sehari atau seminggu dalam posisi istri saya,” terangnya.



Berbicara dari rumahnya di Santa Barbara, California, Harry juga mengatakan jika tidak ada yang menyalahkan siapapun terkat hal ini.

“Begitulah cara saya memandangnya. Tidak ada yang menunjuk jari. Anda tidak bisa benar-benar menunjuk, terutama jika menyangkut bias yang tidak disadari. Tapi, begitu Anda menyadari atau Anda merasa sedikit tidak nyaman, maka tanggung jawab ada pada Anda untuk keluar dan mendidik diri sendiri, karena ketidaktahuan bukan lagi alasan,” ungkapnya.

Dikutip dari Fox News, sejak mundur sebagai bangsawan dan pindah ke Amerika Utara, Duke dan Duchess of Sussex telah berbicara tentang masalah yang ingin mereka soroti, termasuk ketidaksetaraan rasial. Harry menekankan pentingnya setiap orang mendidik diri sendiri tentang bagaimana menjadi antirasis.

( )

Harry juga mengungkapkan, ketika dirinya menyaksikan protes global, terutama yang terjadi di Amerika Serikat (AS), hal ini semakin mencerahkannya.

“Setiap hari adalah proses pembelajaran. Dan itu sebenarnya bukan untuk diperdebatkan. Inilah faktanya. Inilah yang terjadi. Dan sangat menarik bagi saya untuk duduk atau menjalani hidup melalui ini di Amerika. Tapi sekali lagi, kita semua harus benar-benar mengubah banyak hal dan siapa pun yang menentangnya benar-benar perlu waktu lama, melihat diri mereka sendiri di cermin," urainya.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1375 seconds (0.1#10.140)